Penyerahan SK RISMA Saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Hikmah Kampung Paduan Rajawali

  • Oct 31, 2020
  • Asep Rohman

paduanrajawali.desa.id| Pada Hari Sabtu Malam Minggu 31|10|2020 Remaja Islam Masjid Al Hikmah mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di acara tersebut Kepala Kampung Paduan Rajawali (Heriyantoni) menyerahkan SK Remaja Islam Masji (RISMA) Al Hikmah Kampung Paduan Rajawali Kecamatan Meraksa Aji Kabupaten Tulang Bawang untuk Periode 2020 - 2022. Dalam sambutannya Kepala Kampung Paduan Rajawali, berharap penuh Kepada Generasi - generasi islam agar dapat melaksanakan fungsi sebagai Remaja yang Islami, dan menjadikan fungsi masjid dengan sebaik - baiknya. Sebagai Penceramah dalam kegiatan ini adalah Bapak Ustad Saiful yaitu dari penceramaha Lokal, dalam ceramahnya agar Kita Umat islam dapat meneladani Nabi Muhammad SAW, beliau merupakan suri tauladan buat umat islam. Sedikit penulis sampaikan sejarah peringatan Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW, arti dan maknanya sangat dalam. Arti makna dan hikmah maulid nabi besar Muhammad saw menjadi penting untuk dikaji, ditelaah dan diselami agar perayaan dan tradisi untuk memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad tidak sebatas pada seremonial belaka, tetapi mengandung makna yang filosofis-substantif. Kata maulid sama artinya dengan milad yang diambil dari bahasa Arab dengan arti: “hari lahir”. Peringatan terhadap kelahiran baginda Nabi Muhammad ternyata bukanlah tradisi yang ada ketika rasul hidup. Perayaan ini menjadi tradisi dan berkembang luas dalam masyarakat dan kehidupan umat Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, jauh sesudah Rasulullah Muhammad saw wafat. Jadi, selama rasul hidup ternyata tidak ada namanya tradisi maulid nabi, bahkan pada zaman sahabat sekalipun. Lantas, bagaimana sejarah dan asal usul adanya tradisi maulid nabi besar Muhammad saw? Peringatan itu kali pertama dilakukan Raja Irbil yang saat ini berada di wilayah Irak, yakni Muzhaffaruddin al kaukabri pada sekitar abad ke-7 hijriah. Perayaan itu dilakukan pada bulan Rabi’ul Awal dan dirayakan secara besar-besaran. Tradisi ini kemudian berkembang pesat dan luas di seluruh dunia hingga Indonesia.